Beberapa elemen massa yang terdiri dari mahasiswa, tokoh masyarakat, partai, dan advokat akan melawan isu-isu hoax dan mendeklarasikan Relawan Anti Hoax Khofifah-Emil (RAH-Khamil) di Surabaya, Jumat (16/2/2018) siang.
Rencana tersebut muncul karena pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak kerap diserang kampanye hitam melalui media sosial, sebelum mereka ditetapkan sebagai calon gubernur oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur pada 12 Febuari lalu. Bahkan mereka juga pernah dihina secara fisik melalui berita di media massa.
Koordinator RAH-Khamil, Aan Ainur Rofik menerangkan, deklarasi ini bermula dari keresahan beberapa elemen masyarakat terkait sebaran berita-berita hoax di media sosial yang menyudutkan Khofifah Indar Parawansa. Padahal waktu itu Khofifah belum ditetapkan sebagai calon gubernur oleh KPU.
Kedua adalah terkait pemberitaan media online beberapa waktu lalu, sebelum penetapan. Media tersebut menulis: Kalau ada yang cantik kenapa pilih yang jelek. Yang menurut Aan merupakan perbuatan pidana.
Satu lagi adalah kasus yang membuat para relewan ini resah, yaitu soal akun 'abal-abal' di media sosial yang mengatas namakan organisasi massa (Ormas) terbesar di Tanah Air untuk membuat polling Pilgub Jawa Timur.
RAH-Khamil mengagendakan akan berkonsultasi dengan tim Cyber Polrestabes Surabaya pada Senin (19/2/2018), terkait berita-berita hoax tersebut. Dari konsultasi itu, diharapkan akan mendapatkan pemahaman tentang mana yang termasuk kategori hoax, pidana, atau kasus pelanggaran Undang-Undang ITE. Selain itu, pihaknya juga akan berkonsultasi dengan Panwas.
Menurut Aan, berita hoax itu bukan hanya berita bohong, namun juga berita palsu yang menyesatkan itu termasuk hoax.
Belum ada komentar, jadilah yang pertama mengomentari artikel ini
Dapatkan strategi SEO terbaik untuk meningkatkan trafik organik serta solusi periklanan yang tepat sasaran.