Hari ini aku mendapatkan kisah yang lagi-lagi menunjukkan bahwa, “Atas seizin Allah, jika sudah jodoh, dia akan bertemu.” Bisa jodoh dalam pengertian sebenarnya, jodoh dalam makna pertemuan dengan seseorang, atau jodoh dalam makna mendapatkan rezeki.
Ada kerabatku yang memang sering kesulitan dalam mengingat lokasi rumah atau gedung apapun. Intinya, beliau termasuk orang yang sering tersesat juga kesulitan menunjukkan rumah seorang kerabat walaupun sudah berulang kali ke tempat tersebut. Kalau bahasa dalam dunia psikologinya adalah memiliki kesulitan dalam pandang ruang.
Nah, selama ini kita sering berpikir bahwa kita akan dapat menuju ke rumah seseorang jika paling tidak tahu alamat lengkapnya bukan? Mengapa? Paling tidak, jika pun memang kita tidak tahu rumah seseorang tersebut, kita bisa menggunakan bantuan kecanggihan sebuah perangkat yang bernama GPS. Tadi, percaya tapi nyata, kerabatku tersebut berhasil bertemu dengan temannya yang sudah terpisah lama. Pertemuan ini terjadi ketika beliau menghadiri sebuah acara halal bi halal di kompleks X. Kompleks ini sungguhlah luas, ada puluhan nama jalan dan juga blok di sini. Kalau melihat profile dari kerabatku, rasanya mungkin beliau akan kesulitan bisa bertemu dengan temannya di kompleks tersebut. Selain itu, beliau juga tidak mengetahui alamat lengkapnya. Singkat kata, rasanya tak mungkin menemukan seseorang di kompleks yang cukup luas, tidak mengetahui alamat lengkapnya, dan juga beliau termasuk orang yang memiliki kesulitan dalam pandang ruang (baca: sering tersesat). Dengan kehendak Allah, ternyata kerabatku bisa bertemu dengan temannya. Bagaimana beliau bisa bertemu dengan temannya pun sederhana. Dalam acara halal bi halal tersebut, beliau berbincang dengan seseorang. Saat itu beliau berkata bahwa sebenarnya ada teman lainnya di komplek tersebut, namun ia tidak mengingat alamatnya. Orang tersebut kemudian menyebutkan satu nama jalan dan kerabatku pun ingat nama jalannya (tanpa mengingat blok atau nomor rumah). Setelah kerabatku menyebutkan nama temannya pada orang tersebut, ternyata dia kenal! Dan akhirnya kerabatku pun dapat bertemu dengan teman yang sudah terpisah lama berkat bantuan seseorang yang dijumpai saat halal bi halal.
Kisah di atas memang sederhana dan mungkin pernah atau sering terjadi pada kita. Namun dari kisah tersebut kita bisa melihat bahwa ternyata dasar prediksi kita akan sesuatu yang terjadi dalam hidup ini adalah masih sering kali berdasarkan hal yang ‘kita bisa’ atau berdasarkan ‘kemampuan’ kita. Terkadang kita masih sering lupa bahwa justru faktor yang paling berpengaruh dalam terjadinya sesuatu adalah kehendak atau ridho-Nya. Ternyata, tak harus selalu tahu alamat lengkap, tak juga harus memiliki kemampuan pandang ruang yang canggih untuk kita dapat bertemu dengan seseorang, jika Allah berkehendak maka kita akan berjumpa dengan orang-orang yang mungkin kita anggap ‘mustahil’.
Seperti yang disebutkan dalam Quran surat Al Baqoroh ayat 117:
“... Apabila Dia hendak Menetapkan sesuatu, Dia hanya Berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka terjadilah sesuatu itu.”
Nah, bagi kalian yang belum dipertemukan dengan jodoh. Tak perlu berkecil hati. Perbanyaklah moment untuk mendekat pada-Nya, karena Dia lah pemegang hak prerogatif untuk segala urusan. Tentunya keyakinan pada Nya juga disertai dengan usaha ya! Berusalah, pertebal keyakinan pada Allah, lalu serahkan hasilnya pada Allah. Ternyata tak juga perlu memiliki kemampuan pandang ruang yang canggih untuk kita bisa dipertemukan dengan seseorang (baca: jodoh kita).
Belum ada komentar, jadilah yang pertama mengomentari artikel ini
Dapatkan strategi SEO terbaik untuk meningkatkan trafik organik serta solusi periklanan yang tepat sasaran.