Banyak orang kurang memperhatikan kesehatan kulitnya karena menganggap bagian tubuh yang satu ini jarang terkena penyakit serius. Akibatnya, kesehatan kulit menurun. Inilah yang kemudian bisa memicu munculnya potensi penyakit seperti kanker.
Salah satu kelalaian orang dalam merawat kulit adalah menggunakan produk perawatan dan kosmetik yang tidak cocok dengan tipe kulitnya. Padahal, penduduk Indonesia yang berada pada iklim tropis, karakter kulitnya berbeda dengan mereka yang tinggal di bagian bumi lain dengan iklim yang berbeda.
Kulit yang merupakan organ paling luar memiliki banyak fungsi untuk tubuh manusia. Selain melindungi dari sinar matahari, kulit juga menjaga keseimbangan suhu badan dan membantu proses ekskresi tubuh dengan mengeluarkan bulir keringat dari pori-porinya. Kulit yang tidak sehat, selain tidak sedap dipandang secara estetika, juga rawan menimbulkan penyakit ikutan. Paling bahayanya itu kanker kulit. Kulit yang tidak sehat juga rawan menimbulkan penyakit luaran yang bisa mengganggu aktivitas.
Dibandingkan dengan pria, perempuan cenderung memberi perhatian lebih untuk kulitnya. Ini karena, salah satu penunjang kecantikan adalah kulit yang terawat. Akan tetapi, kulit yang penampakannya cantik juga harus diupayakan agar senantiasa sehat agar dapat bertahan hingga jangka panjang.
Faktanya, masih banyak orang yang menggunakan produk perawatan dan kecantikan kulit yang tidak sesuai tipe dan karakternya. Iklim tropis yang dimiliki oleh wilayah di sekitar garis khatulistiwa memberikan karakter berbeda pada orang-orang yang menempatinya, termasuk pada orang Indonesia. Jatuhnya sinar matahari yang nyaris tegak lurus membuat indeks UV di negara tropis terbilang tinggi, sekitar 11-12. Oleh karena itu, kulit orang Indonesia cenderung lebih berminyak dan berpori-pori besar. Berbeda dengan tipikal kulit dari iklim sub-tropis yang cenderung kering. Kendati demikian, banyak orang Indonesia yang lalai memilih produk untuk kulit.
Seharusnya, orang Indonesia memilih produk untuk kulit yang berbahan dasar air dan yang tidak bereaksi dengan tingginya sinar UV. Jika salah memilih produk, bukan tidak mungkin membuat kulit menjadi rusak dan tidak sehat. Produk yang tidak tepat akan masuk ke lapisan dermis dan membuat reaksi kimia peroksidasi pada kulit, lalu membentuk radikal bebas. Ini yang kemudian berdampak pada penurunan elastisitas kolagen dalam kulit yang menyebabkan penuaan dini.
Selain sinar UV, Indonesia juga memiliki tingkat polusi yang cukup tinggi. Oleh karena itu, kelenjar minyak pada kulit bekerja begitu aktif. Inilah yang bisa dijadikan acuan dalam memilih produk perawatan kulit dan kosmetik. Sebisa mungkin kosmetik memiliki PH seimbang agar tidak menimbulkan komedo dan tidak menimbulkan alergi. Boleh menggunakan produk yang berbasis minyak, tetapi harus tepat guna.
Untuk itu, disarankan agar masyarakat memilih produk kulit buatan lokal. Selain sudah melalui riset berbasis kondisi geografis sendiri, kosmetik tersebut juga cukup terjangkau dari segi biaya. Selain memilih produk yang tepat, membuat kulit lebih sehat juga mempunyai teknik tersendiri, khususnya bagian wajah. Berikut beberapa tips untuk merawat kulit harian dalam empat tahap.
Pertama, tahap pembersihan yang bertujuan untuk menghilangkan dan melarutkan sisa make up, debu, dan polusi lain. Caranya, dengan menggunakan susu pembersih untuk melarutkan kotoran, diakhiri dengan astringent. Setelah itu, bisa dilanjutkan dengan mencuci wajah dengan sabun pembersih wajah dan sebaiknya gunakan waslap dan air hangat.
Tahap kedua adalah pelembapan. Setelah dibersihkan, kulit sebaiknya dilembapkan agar kadar air tetap terjaga sekaligus mempertahankan elastisitas. Tahap perlindungan salah satunya bisa dengan menggunakan serum konsentrat untuk menjaga performa kulit. Terakhir, tahap pengelupasan sel kulit mati yang biasanya menggunakan alpha hidrocic acid. Untuk tahap pengelupasan memang sebaiknya tidak dilakukan setiap hari. Dua kali dalam seminggu sudah cukup. Biasanya, tahap eksfoliasi ini' bisa menggunakan scrubs cream.
