Publik tengah digemparkan dengan keputusan Gubernur Nusa Tenggara Barat, Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi yang mendukung Joko Widodo 2 periode kepemimpinan sebagai Presiden hingga 2024.

Salah seorang Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais pun langsung meluncurkan sindiran pedasnya kepada TGB yang dinilai keluar dari jalan Allah.

"Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh. Saudara-saudaraku, akhir-akhir ini, kita melihat sebagian umat, bahkan sebagian tokoh, membingungkan kita, karena berpindah posisi, dari posisi yang kita anggap sudah benar, sesuai dengan hidayah Allah, tiba-tiba pindah ke posisi lain yang membuat kita agak bertanya-tanya. Nah untuk mereka, kita doakan mudah-mudahan mereka kembali ke jalan hidayah, jalan yang dibimbing oleh Allah. Sementara kita sendiri, kita bentengi agar kita tidak ikut-ikutan, dengan doa ayat 8 surat Ali Imran," papar Amien melalui rekaman video berdurasi kurang dari satu menit di akun Instagram resminya.

Spontan, pernyataan Amien tersebut mendapat tanggapan dari Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin. Ngabalin menegaskan bahwa penilaian Amien telah mencederai TGB. Bahkan, Ngabalin lebih memihak kepada TGB yang dinilai merupakan sosok generasi muda.

Sindiran Amien memang menuai pro-kontra dari para pengamat politik di Indoensia. Namun, Ngabalin masih bertahan pada pendapatnya yang menilai Amien salah alamat menilai TGB jauh dari Tuhan karena mendukung Jokowi. Padahal, menurutnya, TGB merupakan sosok religious yang berhasil menembuh studi keislaman hingga ke luar negeri.

"Jadi yang sekolah agama itu Pak TGB, saya nggak tahu Pak Amien," cetus Ngabalin sembari tertawa.

Ngabalin menuturkan, selain religious, TGB juga juga sudah berpengalaman memimpin NTB dalam waktu 10 tahun, sejak 2008-2018.

Lagi-lagi, politisi Golkar tersebut menyebutkan bahwa Amien tak memiliki pengalaman seperti TGB.

"Kalau pak Amien itu kan tidak pernah jadi Gubernur, pak Amien itu bukan seorang teknokrat yang memimpin di daerah. Kalau TGB itu kan 10 tahun memimpin, mengerti hati nurani rakyat, mengerti situasi yang ada di lapangan. Kalau Pak Amien itu kan dari 10 kata, ya terserah antum deh ambil berapa kata yang benar," pungkasnya.

Sebagai kalimat penutup, Ngabalin hanya berharap sebaiknya Amien tidak mengeluarkan pernyataan kontroversial mengingat Amien termasuk tokoh nasional. Ia pun menginginkan setiap kata yang keluar dari lisan Amien Rais dapat memberikan kedamaian bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Pak Amien harus meninggalkan contoh terbaik sebagai tokoh reformasi, sebagai mantan Ketum Muhammadiyah, sebagai mantan Ketua MPR, apalagi Guru Besar," jelasnya.

Terbukti TGB adalah alumni Fakultas Ushuluddin Jurusan Tafsir dan Ilmu-Ilmu Al-Quran Universitas Al-Azhar Kairo. TGB juga berhasil meraih gelar Doktor dengan predikat Martabah EL-Syaraf El Ula Ma'a Haqqutba atau Summa Cumlaude di universitas dan jurusan yang sama. Selain itu, lanjut Ngabalin, TGB merupakan pengasuh salah satu pondok pesantren di NTB. Bahkan kakek TGB, Maulana Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid adalah pendiri Nahdatul Wathan (NW).

Tak heran, jika Amien Rais sebagai tokoh politik yang kontra terhadap pemerintahan Jokowi, merasa sangat menyesal mengetahui rekannya berpaling dari pandangan politiknya. Amien menganggap TGB telah membingungkan umat. Sebab, sebelum Pilkada berlangsung diketahui TGB tidak memihak kepada pemerintahan Jokowi. Namun, saat ini, hatinya telah membalik dan justru mendukung Jokowi 2 periode.