Cak Imin akan Setia Menunggu Keputusan Tanggal 4 Agustus Mendatang

Cak Imin akan Setia Menunggu Keputusan Tanggal 4 Agustus Mendatang

Nur AK
26 Maret 2018
Dibaca : 1232x
"Menunggu takdir, takdir kok dilawan. Takdirnya kelihatan saya sama pak Jokowi, kelihatannya," tutur pria yang akrab disapa Cak Imin itu.

Pernyataan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar terkesan sangat ingin menjadi pendamping Jokowi di Pilpres 2019. Hal itu derdengar dari ungkapannya yang mengklaim takdir menunjukkan dirinya akan berduet dengan Jokowi sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden.

"Menunggu takdir, takdir kok dilawan. Takdirnya kelihatan saya sama pak Jokowi, kelihatannya," tutur pria yang akrab disapa Cak Imin itu.

Dengan beratapkan PKB, Cak Imin yakin, PKB disebutnya sebagai kunci kemenangan Jokowi untuk menjadi Presiden dua periode. Pasalnya, PKB merupakan partai yang menjadi pusat perhatian warga Nadhatul Ulama (NU) sehingga akan muncul seluruh kekuatan Islam di PKB.

"2 Hari yang lalu diterima beliau, ngobrol panjang. Terus kesimpulan saya sangat optimis. Insya Allah dan kunci kemenangan pak Jokowi memang ada di kita, di PKB," terangnya.

Dari pertemuannya tersebut, menghasilkan pembahasan mengenai masa depan, problem-problem pemerintahan dan bangsa Indonesia, soal cawapres, dan masih banyak lagi lainnya. Hingga hal itu bisa meyakinkan Cak Imin untuk maju ke cawapres 2019 berada di sebelah Jokowi.

Namun, Cak Imin masih selalu setia menunggu keputusan Pak Presiden hingga takdir yang akan menjawabnya nanti pada masa pendaftaran, tanggal 4 Agustus 2018.

Atas tekadnya yang kuat untuk maju menjadi cawapres itu, Cak Imin menyempatkan diri untuk mengunjungi makam almarhum suami Megawati, Taufiq Kiemas, di Taman Makam Pahlawan Kalibata pada hari libur kemarin, Minggu (25/3/2018). Ia berniat untuk mendoakan mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat agar tenang di alam kuburnya, serta meminta izin untuk menjadi Calon Wakil Presiden mendampingi Joko Widodo di Pemilu Serentak 2019 mendatang.

Baginya, sosok Taufiq merupakan guru dalam berpolitik dan berdemokrasi. Ia merasa harus banyak belajar dari sosok almarhum Pak Taufiq dan Ibu Mega.

Artikel Terkait

Artikel Lainnya

Copyright © 2025 LampuHijau.com - All rights reserved
Copyright © 2025 LampuHijau.com
All rights reserved