Beberapa hari terakhir, isu soal perombakan kabinet merebak. Isu ini muncul lantaran surat permohonan pengunduran diri Khoffiah Indar Parawansa dari jabatan Menteri Sosial telah sampai ke meja Presiden Jokowi. Presiden pun berjanji memutuskan nasib Khofifah di Kabinet Kerja setelah mencermati surat itu.
Selain Khofifah, kabar reshuffle juga berembus pada Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto. Sebab, sudah hampir satu bulan, Airlangga merangkap jabatan sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Hal itu sangat bertentangan dengan keputusan Jokowi. Berulang kali Jokowi menyatakan larangan bagi para menteri Kabinet Kerja rangkap jabatan partai.
Di tengah isu itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla terlihat berbincang singkat seusai salat Jumat di Masjid Baiturahim, kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (12/1/2018).
Menurut pantauan media, Jokowi yang mengenakan kemeja bermotif batik lengan panjang, menanti JK keluar di bawah pohon depan masjid itu. Jokowi dan JK hanya berbincang singkat selama 1-2 menit. Tak terdengar apa yang mereka bincangkan.
Setelah berbincang, Jokowi berbelok ke arah pintu belakang Istana Merdeka dengan berjalan kaki. Sedangkan JK menaiki mobil golf menuju kantor Wapres, yang berbatasan pagar di sisi timur Istana Merdeka.
Kembali ke soal reshuffle, hingga kini Jokowi belum menentukan sosok Mensos pengganti Khofifah. Selain itu, Jokowi juga belum memutuskan apakah akan mempertahankan Airlangga Hartarto sebagai Menteri Perindustrian setelah terpilih menjadi Ketum Golkar, atau tidak.
Pengamat politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, berpendapat, pekan ini seharusnya merupakan waktu yang tepat bagi Presiden Joko Widodo melakukan perombakan kabinet (reshuffle). Alasannya karena ada dua menteri di Kabinet Kerja yang merangkap dua posisi.
"Oleh karena itu, ini momentum bagus bagi Presiden Jokowi melakukan reshuffle," ungkap Hendri, Kamis (11/1/2018) kemarin.
Reshuffle kali ini dinilai akan memperkuat soliditas Kabinet Kerja agar dapat memenangkan Jokowi pada Pemilihan Presiden 2019.
"Jika reshuffle sekarang, kemungkinan bertujuan membentuk tim sukses menuju Jokowi dua periode," tutur Hendri.
Oleh karena itu, Hendri memprediksikan, bukan hanya Airlangga dan Khofifah yang kemungkinan akan diganti, melainkan juga menteri lain yang kinerjanya dianggap tak baik dan bisa menggerus suara Jokowi.
Namun sebelumnya, seusai menghadiri HUT PDI Perjuangan, Rabu (10/1/2018), Jokowi merespons pertanyaan wartawan terkait isu reshuffle.
Jokowi hanya menjawab, "Kamu jangan maksa-maksa (reshuffle)."