Wacana itu terkadang memang perlu untuk meramaikan dukungan rakyat pada pemimpinnya yang akan datang. Namun, wacana sering menimbulkan kesan yang buruk lantaran endingnya sangat mengecewakan. Sejak saat itu, rakyatpun enggan berkomentar dan acuh dalam pemilihan pemimpin dalah ranah pemerintahan.
Seperti yang baru-baru ini terjadi, Cawagub Jabar, Dedi Mulyadi menawarkan solusi untuk mengatasi biaya tagihan listrik yang mahal sehingga tidak mampu dibayar oleh rakyat miskin. Solusi tersebut berdasarkan pengalamannya ketika bertemu dengan Mak Ade.
Mak Ade merupakan nenek berusia 65 tahun, yang tinggal di Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut. Saat ia dipertemukan dengan Dedi, Mak Ade mengeluh lantaran penghasilannya hanya 10 ribu rupiah per hari yang ia dapatkan dari hasil berjualan sayur tahu, padahal harus stor tagihan listrik Rp 80 ribu per bulan.
Mak Ade heran dengan jumlah tagihan listriknya, padahal di rumahnya tidak terdapat alat elektronik yang memakan energi listrik besar. Ia menyiasati pembayaran tagihan listrik dengan nabung dari awal bulan. Karena lebih memprioritaskan tagihan listrik, Mak Ade harus makan dengan lauk seadanya yakni ikan teri dan sayuran tahu sisa ia jualan.
Sebagai calon pemimpin, Dedi Mulyadi ingin mengadakan penerimaan subsidi listrik kepada warga miskin, jompo dan hidup sebatangkara. Hal itu harus dimulai dari pengambilan data warga secara benar sehingga tidak terjadi rebutan antar warga.
Namun, menurut Dedi, ia juga harus membagi sejumlah wilayah yang benar-benar memerlukan subsidi listrik karena wilayah Jabar sangat luas dan masing-masing daerah punya permasalahan yang berbeda-beda. Sehingga tidak bisa kalau program yang disusun sejenis.
Belum ada komentar, jadilah yang pertama mengomentari artikel ini
Dapatkan strategi SEO terbaik untuk meningkatkan trafik organik serta solusi periklanan yang tepat sasaran.