Lampuhijau.com - Pasangan calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur Jawa Barat pada Pilgub Jabar 2018, Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi sudah mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum ( KPU ) Jabar, Selasa (09/01). Pasangan ini diusung oleh Partai Demokrat yang mengusung Deddy Mizwar, sementara Dedi Mulyadi diusung oleh Partainya sendiri yaitu Golkar.
Sebelumnya Partai Golkar sudah memberikan rekomendasi kepada pasangan Ridwan Kamil dan Daniel Muttaqien pada Pilgub Jabar ini, namun karena gejolak di kader Golkar sendiri yang menginginkan Ketua DPD Golkar, Dedi Mulyadi dan digantinya Ketua Umum Golkar, Setya Novanto ke Airlangga Hartarto, Dukungan Golkar berubah ke Deddy Mizwar yang diusung Partai Demokrat, dan Golkar memberikan calon Wakil Gubernurnya dari kadernya sendiri, yaitu Dedi Mulyadi.
Ketua Umum Golkar, Airlangga, memberikan amanat yang cukup berat kepada kedua pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur ini ( 2 DM ), jika mereka bisa memenangkan Pilgub Jabar dan duduk sebagai Gubernur dan wakil gubernur. Amanat yang diberikan partai Golkar melalui Airlangga yaitu, Investasi, pertumbuhan ekonomi dan rumah murah bagi rakyat.
Bidang Investasi merupakan amanat yang pertama diberikan Golkar, agar investasi ke Jawa barat semakin besar karena Jawa barat iklim investasinya sudah dikenal investor-investor dunia.
Pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat harus lebih tinggi diatas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional.
Rumah murah bagi masyarakat, tidak hanya rumah, pasangan Demiz dan Dedi Mulyadi harus bisa memberikan program rumah murah yang terjangkau, juga memberikan program sembako murah serta menciptakan lapangan kerja yang lebih besar.
Jawa Barat sebagai salah satu pusat industri pastilah membutuhkan banyak sumber daya manusia yang ada, namun tak bisa dipungkiri kalau hampir sebagian besar karyawan industri berasal dari luar daerah Jawa Barat. Karena itu, Gubernur yang baru harus bisa menciptakan lapangan kerja untuk masyarakat Jawa Barat sendiri.
Pilgub tahun 2013 yang lalu, calon yang diusung Partai berlambang Beringin ini kalah jauh dalam perolehan suara, bahkan hanya menempati urutan ke-empat setelah pasangan Ahmad Heryawan, Rieke Dyah Pitaloka, Dede Yusuf dan Irianto MS Saifuddin.
Akankah Partai Golkar dan Partai demokrat bisa mengangkat Jenderal Naga Bonar ini sebagai Gubernur di Jawa Barat, kita lihat saja nanti.
Belum ada komentar, jadilah yang pertama mengomentari artikel ini
Dapatkan strategi SEO terbaik untuk meningkatkan trafik organik serta solusi periklanan yang tepat sasaran.