Minuman kekinian bukan hanya soal kopi susu gula aren atau boba tea. Salah satu minuman tradisional yang mampu bertahan bahkan semakin populer di kalangan anak muda adalah teh tarik. Minuman asal Asia Selatan ini telah menyebar luas ke berbagai negara, termasuk Indonesia, dan kini menjadi bagian dari gaya hidup modern. Lantas, apa yang membuat teh tarik begitu digemari terutama oleh generasi muda?

1. Rasa Manis dan Creamy yang Ramah di Lidah

Teh tarik memiliki cita rasa khas yang memadukan pahit ringan dari teh dengan kemanisan susu kental manis. Proses “menarik” teh dari satu wadah ke wadah lain membuat teksturnya semakin lembut dengan busa di permukaan. Perpaduan ini menghasilkan minuman yang creamy, manis, dan tidak terlalu berat, sehingga mudah diterima oleh berbagai kalangan, termasuk mereka yang sebelumnya bukan penikmat teh.

Anak muda cenderung menyukai minuman dengan rasa balance tidak terlalu pahit, tidak terlalu manis dan teh tarik berhasil menghadirkan kombinasi itu.

2. Proses Penyajian yang Unik dan Menghibur

Salah satu daya tarik utama teh tarik adalah cara penyajiannya. Proses “ditarik” dari gelas ke gelas lain dengan jarak tertentu bukan hanya berfungsi untuk mendinginkan teh, tetapi juga menciptakan pertunjukan visual yang menarik.

Bagi anak muda yang gemar membagikan momen di media sosial, proses ini sangat fotogenik dan instagramable. Banyak yang rela membeli teh tarik bukan hanya untuk menikmati rasanya, tetapi juga untuk merekam proses penyajiannya sebagai konten.

3. Identik dengan Nongkrong dan Kebersamaan

Teh tarik sering dijual di kedai, warung kopi, hingga kafe modern. Minuman ini identik dengan budaya nongkrong santai bersama teman, baik di sore maupun malam hari.

Di Malaysia dan Singapura, teh tarik sudah lama menjadi minuman khas mamak stall (kedai kopi). Fenomena ini juga merambah ke Indonesia, di mana kedai yang menjual teh tarik menjadi tempat favorit anak muda untuk mengobrol, berdiskusi, atau sekadar bersantai. Minuman ini pun akhirnya diasosiasikan dengan suasana akrab dan hangat.

4. Variasi Rasa yang Terus Berkembang

Popularitas teh tarik semakin meningkat karena banyak inovasi rasa yang dikembangkan sesuai selera anak muda. Jika dulu hanya ada varian original, kini teh tarik hadir dalam berbagai kombinasi, seperti:

Teh tarik boba

Teh tarik pandan

Teh tarik cokelat

Teh tarik karamel

Teh tarik matcha

Kreativitas ini membuat teh tarik tetap relevan di tengah gempuran minuman modern lain. Anak muda pun tidak bosan karena selalu ada varian baru untuk dicoba.

5. Harga Terjangkau dan Mudah Didapat

Dibandingkan dengan kopi ala kafe atau minuman impor, teh tarik memiliki harga yang relatif ramah di kantong. Banyak kedai kaki lima menjual teh tarik dengan harga terjangkau tanpa mengurangi cita rasa.

Selain itu, teh tarik juga mudah ditemukan di berbagai tempat, mulai dari warung kecil hingga restoran besar. Aksesibilitas inilah yang membuat anak muda semakin sering menjadikan teh tarik sebagai pilihan minuman sehari-hari.

6. Pengaruh Budaya Pop dan Media Sosial

Tidak bisa dipungkiri, media sosial turut mendorong popularitas teh tarik. Foto minuman dengan busa tebal di atasnya sering muncul di Instagram dan TikTok. Bahkan, beberapa video proses “menarik” teh sering viral karena terlihat keren dan unik.

Selain itu, film, drama, hingga konten vlog dari Malaysia atau Singapura juga ikut memperkenalkan budaya minum teh tarik kepada anak muda Indonesia, sehingga mereka penasaran untuk mencoba.

7. Simbol Perpaduan Tradisi dan Modernitas

Teh tarik adalah contoh nyata bagaimana minuman tradisional bisa masuk ke dalam tren modern. Walau berasal dari tradisi lama, teh tarik mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan anak muda masa kini melalui inovasi rasa, kemasan menarik, hingga promosi kreatif. Hal ini menjadikannya bukan sekadar minuman, tetapi juga simbol gaya hidup kekinian.

Teh tarik begitu populer di kalangan anak muda karena menghadirkan rasa manis-creamy yang cocok di lidah, proses penyajian unik yang menarik perhatian, harga terjangkau, serta inovasi rasa yang terus berkembang. Ditambah dengan peran media sosial dan budaya nongkrong yang melekat, teh tarik berhasil menjembatani antara tradisi dan modernitas.