Mugabe, Tokoh yang berkuasa lebih lama dari Soeharto
MILITER Zimbabwe yang kini mengendalikan Zimbabwe sudah menegaskan bahwa aksi mereka bukanlah kudeta atas kepemimpinan Presiden Robert Mugabe, yang menurut mereka berada dalam keadaan aman.
Setelah menguasai stasiun TV negara, juru bicara militer mengumumkan sasaran mereka adalah orang-orang di sekitar Mugabe yang menyebabkan 'penderitaan sosial dan ekonomi'.
Bagaimanapun campur tangan langsung militer dalam politik negara itu jelas bisa mengancam posisi Mugabe, yang sudah berkuasa sejak tahun 1980 lalu, lebih lama dari kekuasaan mendiang mantan Presiden Soeharto, yang berkuasa selama 31 tahun.
Pada usianya yang memasuki 93 tahun, salah satu masalah di Zimbabwe adalah suksesi kepemimpinan.
Berbagai upaya oposisi untuk menurunkannya melalui jalan demokratis selalu gagal -Pemilu Zimbabwe diduga selalu penuh kecurangan.
Inilah sejumlah hal yang perlu Anda ketahui seputar kemelut politik Zimbabwe.
Apa akar masalahnya?
Pekan lalu, Persiden Robert Mugabe memecat wakil presiden Emmerson Mnangagwa, yang sebelumnya santer disebut-sebut sebagai penerus Mugabe, yang merupakan penguasa dunia terlama sejak memerintah tahun 1980.
Pemimpin yang pernah menjabat perdana menteri tersebut menuduh mantan wakilnya itu berkomplot untuk merebut kekuasaan darinya.
"Dia pergi ke gereja apostolik untuk mencari tahu kapan Mugabe akan mati, namun dia diberitahu bahwa dia akan mati lebih dulu," kata Mugabe di hadapan para pendukungnya, seperti dilansir dari BBC Rabu (08/11) lalu.
Pemecatan itu memicu spekulasi ibu negara Grace Mugabe akan ditunjuk menjadi wakil presiden dalam kongres partai berkuasa Zanu-PF bulan depan.
Sebelumnya Grace dilaporkan yang mendesak pemecatan Mnangagwa dengam merujuknya sebagai seeokor ular 'yang harus dipukul di bagian kepala'.
Dalam sebuah pidato pada November 2015, dia juga pernah mengatakan Mugabe akan terus memerintah hingga umur 100 tahun -mungkin memerintah dari kursi roda yang akan dirancang khusus.
Para pengamat meyakini terbukanya kemungkinan bahwa Grace Mugabe akan meneruskan kekuasaan suaminya, adalah hal yang mendorong militer mengambil tindakan.
Seorang perwira tinggi militer, Mayor Jenderal Major General Sibusiso Moyo, menegaskan bahwa aksi militer itu bukan merupakan kudeta dan sekaligus menjamin bahwa situasi akan menjadi normal. "Begitu kami menuntaskan misi kami, kami mengharapkan situasi akan kembali ke normal."
Belum ada komentar, jadilah yang pertama mengomentari artikel ini
Dapatkan strategi SEO terbaik untuk meningkatkan trafik organik serta solusi periklanan yang tepat sasaran.