Terharu, Inilah Surat Perpisahan Demiz Kepada PKS

Terharu, Inilah Surat Perpisahan Demiz Kepada PKS

Nur AK
30 Des 2017
Dibaca : 1399x
Salah satu ungkapannya : Dinamika politik hendaknya kita maknai sebagai sebuah kontestasi persahabatan, bukan ajang untuk berakhir pada saling benci dan caci maki sesama anak bangsa.

Bakal Cagub Jawa Barat 2018, Deddy Mizwar baru saja ditinggalkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sebab, PKS yang semula berniat memasangkan Deddy Mizwar dengan kadernya Achmad Syaikhu, lebih memilih calon yang diusulkan Partai Gerindra, Sudrajat.

Perpisahan antara Deddy Mizwar dan Achmad Syaikhu karena keputusan partai ini, ternyata tak membuat mereka putus silaturahmi. Sebab, Syaikhu dan sejumlah politisi PKS lainnya mengunjungi Deddy di rumah dinasnya. Mereka lalu bercengkrama akrab sambil membicarakan dinamika politik Jawa Barat yang terjadi. Syaikhu mengatakan, tak bisa mengelak dari keputusan partainya.

"Dengan penuh kesantunan, mereka menyampaikan bahwa mereka mematuhi keputusan dari DPP PKS, dan hal itu amat sangat saya bisa pahami. Tentunya, andai saya ada di posisi mereka, bisa jadi saya pun akan melakukan hal yang sama," tutur Deddy dikutip dari akun instagramnya @deddy_mizwar.

Inilah kutipan utuh pertemuan antara Deddy Mizwar dengan Achmad Syaikhu di instagram deddy_mizwar yang diposting pada dini hari, Sabtu 30 Desember 2017:

Saya selalu percaya bahwa kader-kader PKS adalah orang-orang yang penuh kesantunan dan kalangan yang selalu menjaga silaturahmi sebagai bagian dari akhlak mulia.

Seperti halnya malam ini, di rumah dinas saya, Ustaz Ahmad Syaikhu beserta sejumlah pengurus inti DPW PKS Jawa Barat, datang bersilaturahmi dan mengalirlah perbincangan yang sangat hangat penuh kekeluargaan di antara kami. Sambil bersama makan jagung, kacang, dan ubi rebus, kami saling bercanda yang makin menguatkan persahabatan kami.

Dengan penuh kesantunan, mereka menyampaikan bahwa mereka mematuhi keputusan dari DPP PKS, dan hal itu amat sangat saya bisa pahami. Tentunya, andai saya ada di posisi mereka, bisa jadi saya pun akan melakukan hal yang sama. Justru itu menunjukkan sikap loyalitasnya yang sempurna pada partainya, saya sangat respek dengan hal tersebut.

Malam hari ini, saya mendapatkan sebuah pelajaran penting, bahwa dalam dinamika politik yang ada, sikap-sikap politik adiluhung yang harus senantiasa kita hadirkan. Ustadz Syaikhu dan pengurus inti DPW Jawa Barat telah menunjukkan sikap politik adiluhung itu, sesuatu yang makin hari makin langka kita temui.

Dinamika politik hendaknya kita maknai sebagai sebuah kontestasi persahabatan, bukan ajang untuk berakhir pada saling benci dan caci maki sesama anak bangsa. Masyarakat adalah modal utama dalam pembangunan bangsa, maka persatuan dan kesatuan harus dikedepankan. Inilah mengapa saya tidak pernah terlalu tertarik menggulirkan isu SARA dalam kontestasi pilkada, sesuatu yang pada masyarakat akar rumput bisa jadi hanya akan menyisakan perasaan saling benci yang justru kontraproduktif untuk kita bersama meretas peradaban madani di bumi pertiwi.

Terima kasih sahabat-sahabat PKS, insya Allah kita senantiasa berjalan seiring untuk menegakkan kebaikan dan kebenaran. Seperti tadi Ustadz Nur Supriyanto (Ketua DPW PKS Jabar) katakan di pertemuan silaturahmi yang indah itu, kurang lebihnya sebagai berikut: “Semua sudah Allah catat di Lauh Mahfudz, mari kita berkontestasi. Jika kami yang menang, maka Insya Allah ada Ustadz Syaikhu disana. Namun jika kami tidak menang, maka Insya Allah ada Bang Demiz disana”

Saya terharu, sungguh…

#DeddyMizwar

Namun kabarnya, Demiz, sapaan akrabnya, dikabarkan akan dipinang oleh Partai Golkar menjadi cawagub Jabar 2018.

Artikel Terkait

Artikel Lainnya

Copyright © 2025 LampuHijau.com - All rights reserved
Copyright © 2025 LampuHijau.com
All rights reserved