Berkaca dari aksi penembakan di sekolah Florida, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mencegah agar aksi serupa tidak terjadi di Marjory Stoneman Douglas High School dengan memberikan senjata bagi para guru.

Trump menegaskan senjata yang akan diberikan pada masing-masing anggota staff, nantinya diperiksa dengan latar belakang kepemilikan senjata yang lebih jelas, sehingga bisa melumpuhkan pelaku dengan cepat. Di lain pihak, korban penembakan ingin anggota parlemen Florida mengendalikan kepemilikan senjata.

"Kami akan sangat kuat dalam pemeriksaan latar belakang, sangat kuat dalam memberikan penekanan pada kesehatan mental seseorang," ungkap Trump, saat bertemu siswa-siswa dari Marjory Stoneman Douglas High School.

Tak hanya diberi senjata saja, para guru pun akan diajari menggunakan senjata melalui pelatihan khusus.

"Mereka akan mengikuti pelatihan khusus dan mereka akan berada di sana, dan Anda tidak lagi memiliki zona bebas senjata," imbuh Trump.

Trump kemudian memberikan semangat pada guru untuk menjaga keamanan tanpa rasa takut untuk menyerang.

"Zona bebas senjata, seorang yang maniak, karena mereka semua pengecut, zona bebas senjata adalah, 'ayo kita masuk dan ayo menyerang," pungkasnya.

Padahal, saat pemilu tahun 2016 lalu, Trump sempat menolak mendukung senjata di ruang kelas. Namun, sekarang, menurut situs Kampus Bersenjata (Armed Campuses), 12 negara bagian AS sudah mengizinkan pistol yang disembunyikan dan dibawa ke tempat kuliah. Sayangnya hal itu belum termasuk Negara bagian Florida.