Untuk Tujuan Tertentu, Presiden Jokowi Bangun Lapas dan Rutan Khusus Napi Teroris

Untuk Tujuan Tertentu, Presiden Jokowi Bangun Lapas dan Rutan Khusus Napi Teroris

Nur AK
23 Mei 2018
Dibaca : 2229x
Pembangunan tersebut dikatakannya sudah berlangsung sejak lama, dalam waktu dekat ini akan segera selesai.

Presiden Joko Widodo memastikan akan ada lapas baru khusus untuk narapidana kasus terorisme dengan pengamanan maksimum. Lapas itu tergabung dengan napi lain di Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

"Sudah ada, nanti 3-4 bulan lagi selesai. Super maksimum, tapi di Nusakambangan," kata Jokowi, Rabu (23/5/2018).

Pembangunan tersebut dikatakannya sudah berlangsung sejak lama, dalam waktu dekat ini akan segera selesai. Adapun kapasitas lapas tersebut sebanyak 500 kamar.

"Kita sudah bangun lama. Tinggal penyelesaian akhir. Dengan kapasitas 500 lebih kamar," jelasnya.

Selain di Nusakambangan, Jokowi juga berencana membangun rumah tahanan (rutan) khusus teorisme di Cikeas, Bogor, Jawa Barat.

"Itu masih dalam proses engineering, belum diputuskan," imbuh Jokowi.

Sebelumnya, kedua pembangunan tempat tahanan napi teroris itu diusulkan oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Sebab, rutan di Cikeas sebagai pengganti rutan Mako Brimob di Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat yang sudah tidak bisa digunakan pasca kerusuhan yang menelan lima korban jiwa pada 8 Mei 2018 lalu. Kebetulan di Cikeas juga dekat dengan Markas Brimob yang bisa langsung dikelola oleh Polri.

Sementara itu, sesuai dengan harapan Tito, Lapas Nusakambangan dengan keamanan maksimum sebagai tempat untuk menampung para terpidana teroris yang telah mendapat vonis dari pengadilan.

Para napi teroris itu dibuatkan rutan khusus agar tidak menyebarkan paham atau ideologi terorisnya kepada narapidana selain kasus teror. Pasalnya, pihak Polri sendiri pernah mengalami kasus tersebut.

"Kami pernah punya pengalaman kasus pelatihan militer terorisme ilegal di Aceh. Dikoordinir, dibicarakan dan direncanakan di Lapas Cipinang oleh ABB (Abu Bakar Basyir) dan Iwan Rois dari tiga kelompok berbeda," jelas Tito.

#Tagar Berita

Artikel Terkait

Artikel Lainnya

Copyright © 2024 LampuHijau.com - All rights reserved
Copyright © 2024 LampuHijau.com
All rights reserved