Dilansir dari hellosehat.com (21/2/2018), cheek biting alias menggigit pipi bagian dalam adalah salah satu kebiasaan yang mirip seperti orang yang sering menggigit kukunya. Nampaknya kebiasaan ini wajar dan tidak membahayakan. Namun, taukah Anda, bahwa sebernarnya kebiasaan ini muncul dari wujud reaksi terhadap stres dan kecemasan. Terlebih kebiasaan ini juga dilakukan secara tidak sadar dan berulang-ulang
Tak hanya itu saja, kebiasaan ini juga memiliki dampak buruk bagi pipi bagian dalam yang tergigit. Pada kebanyakan kasus, gigit pipi dalam adalah kebiasaan yang sudah dilakukan sejak anak-anak dan berlangsung sepanjang masa dewasa.
Pemicu umum orang melakukan kebiasaan menggigit pipi dalam adalah kondisi psikologis seperti stres, kecemasan, dan kebosanan. Namun, jika seseorang sudah secara terus menerus menggigit pipi bagian dalam secara medis disebut dengan chronic cheek bite keratosis.
Kondisi ini termasuk dalam jenis Body-Focused Repetitive Behavior, yakni kebiasaan mengulang suatu aktivitas yang melibatkan bagian tubuh secara berulang-ulang, seperti menggigit kuku, menarik-narik rambut, atau mengedip-ngedipkan mata.
Penyebab paling umum dari kondisi cheek biting adalah dorongan kuat untuk menggigit sesuatu untuk meredakan stres dan kecemasan yang dialami. Orang yang memiliki kebiasaan menggigit pipi bagian dalamnya secara berulang-ulang dan tanpa disadari adalah untuk mencari cara meredam kecemasan, stres, dan kebosanan.
Namun, rupanya selain karena kebiasaan, menggigit pipi juga bisa terjadi karena ketidaksengajaan dan kondisi anatomi dalam rongga mulut, seperti ceroboh saat mengunyah atau berbicara dan posisi gigi berantakan.
Siklus yang tak berujung ini dapat membuat komplikasi fisik yang semakin parah untuk kulit dalam mulut. Sehingga Anda mungkin perlu mengonsultasikan ke dokter bagaimana mengobati kerusakan tersebut. Adapun luka yang ditimbulkan tergantung dari tingkat keparahan kebiasaan ini dilakukan.
Salah satu cara untuk menghentikan kebiasaan menggigit pipi dalam adalah kurangi perasaan cemas, stres, atau kebosanan, yang merupakan cara paling ampuh. Namun, sangat sulit apabila kebiasaan tersebut sudah melekat dikehidupan sehari-hari.
Adapun cara yang lain untuk menghentikannya antara lain mengunyah pelan-pelan, konseling dan psikoterapi, periksa ke dokter untuk mendapatkan obat anticemas dan antidepresan.
Jika sudah terlanjur ada luka, cara merawat luka akibat gigitan adalah dengan membersihkan luka yang muncul akibat gigitan ini. Bila terjadi perdarahan di mulut, kompres dingin ke daerah yang mengalami perdarahan dengan es yang sudah dibungkus kain lembut. Bersihkan juga luka agar terhindar dari infeksi. Penggunaan obat kumur antiseptik adalah salah satu cara untuk mencegah infeksi.