Daftar Tindakan Keji dan Biadab KKSB kepada Guru Kontrak dan Warga Tembagapura

Daftar Tindakan Keji dan Biadab KKSB kepada Guru Kontrak dan Warga Tembagapura

Nur AK
20 Apr 2018
Dibaca : 2604x
Entah apa motif KKSB melakukan hal yang biadab dan keji tersebut.

Tragedi pemerkosaan dan penganiayaan guru kontrak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Mimika oleh anggota Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) di Kampung Aroanop, Distrik Tembagapura, Papua sangat memilukan.

Entah apa motif KKSB melakukan hal yang biadab dan keji tersebut. Padahal, guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Namun, masih saja ada orang yang ingin mencelakainya bahkan mencoreng nama baiknya.

Tak hanya pemerkosaan dan penganiayaan saja, KKSB juga melakukan beberapa hal, di antaranya seperti laporan yang diperoleh Bupati Mimika, Papua, Eltinus Omaleng, yakni:

  1. KKSB mengikat tangan guru-guru laki-laki, lalu dipopor dengan senjata.
  2. KKSB memukuli, menelanjangi, bahkan ada yang memperkosa guru perempuan.
  3. Saat dikejar masyarakat, anggota KKSB melarikan diri ke hutan.
  4. Sebelumnya, KKSB mengungkapkan ingin melindungi masyarakat, tapi hal itu dinilai sebagai omong kosong oleh sejumlah masyarakat setempat karena menggunakan cara-cara yang tidak bermoral.
  5. Anggota KKSB kabur ke kampung-kampung di wilayah lembah Aroanop seperti Jagamin, Anggigi, Ainggongin, setelah dipukul mundur oleh pasukan gabungan TNI saat menyerbu Kampung Banti 1, Banti 2, Utikini, Kimbeli dan Opitawak. Hal itu terjadi pada 31 Maret hingga 2 April lalu.
  6. Sekelompok TNI mengejarnya karena anggota KKSB membakar Rumah Sakit Waa-Banti milik Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK), gedung SD-SMP Negeri Banti dan rumah-rumah masyarakat.
  7. Tak hanya itu, mereka juga menjarah ternak babi milik masyarakat.
  8. Anggota KKSB juga dilaporkan merusak fasilitas Puskesmas Aroanop dan gedung SD Inpres Aroanop, serta melakukan tindak kekerasan kepada guru di Aroanop.

Menanggapi hal tersebut, Pemkab Mimika mengirimkan 2 helikopter ke Aroanop untuk mengevakuasi guru-guru kontrak yang menjadi korban kekerasan KKSB.

Sementara itu, Bupati Omaleng bersama Kapolres Mimika AKBP Agung Marlianto dan Komandan Kodim 1710 Mimika Letkol Inf Windarto menemui warga Kampung Banti terkait pembebasan lahan guna dibangun Kantor Koramil, Kantor Polsek dan Kantor Distrik Tembagapura di Kampung Banti 1 dan Banti 2. Serta akan dibangun juga pos tinjau TNI di sejumlah lokasi terdekat di Tembagapura, seperti Kampung Opitawak dan Tagabra. Upaya peningkatan keamanan itu dilakukan untuk mencegah masuknya KKSB ke wilayah itu.

Sejak anggota KKSB menjajah kampung Banti dan sekitarnya, warga Banti menjadi kekurangan pangan, sehingga Pemkab Mimika mengirim beras dan bahan pangan ke Banti, Kimbeli dan Opitawak, untuk meringankan beban hidup masyarakat.

Lantas, siapakah KKSB itu? berasal dari manakah mereka?

#Tagar Berita

Artikel Terkait

Artikel Lainnya

Copyright © 2025 LampuHijau.com - All rights reserved
Copyright © 2025 LampuHijau.com
All rights reserved