Menteri BUMN, Rini Soemarno memerintahkan Garuda Indonesia (GI) untuk segera menutup rute Jakarta-London. Perintah itu dilayangkan lantaran selama ini rute tersebut dinilai kurang menguntungkan bagi Garuda. Sehingga menurut Menteri Rini, lebih baik ditutup. Diketahui, rute tersebut buka sejak April 2017, namun hingga saat ini Garuda mengalami kerugian.

GI diminta untuk menggarap rute-rute di dalam negeri daripada mempertahankan rute internasional yang tidak memberikan keuntungan, sebab akan memberikan dampak bagi perekonomian di daerah.

Menteri Rini menegaskan, daripada men-support di luar negeri, tapi mensubsidi dari dalam negeri, lebih baik fokus di dalam negeri. Karena akan terbentuk lebih banyak rute-rute yang bagus kelak.

Sementara itu, Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Gatot Trihargo menanggapi perintah Menteri Rini dengan mengimbau Garuda Indonesia segera mengevaluasi kinerja maskapai untuk rute Jakarta-London.

Pasalnya, pasar penerbangan untuk rute Jakarta-London yang digarap Garuda selama ini kurang memenuhi yaitu hanya sekitar 35 ribu penumpang per tahun. Padahal, untuk rute sejenis seperti London-Perth memiliki potensi pasar 350 ribu penumpang per tahun. Bedanya hanya 10 persen.

Seperti yang diungkapkan Gatot, awalnya pihaknya merencanakan ingin seperti rute Kanguru, yakni rute dari London ke Australia yang tiap tahunnya ada 350 ribu. Rencananya, Jili mendatang GI akan terbang direct dari London ke Perth ke Sidney. Hal itu diharapkan akan mempengaruhi kesempatan pihaknya.