PDIP Sebut Setnov Tukang Rekayasa

PDIP Sebut Setnov Tukang Rekayasa

Nur AK
27 Maret 2018
Dibaca : 1164x
Dalam sidang tersebut pada Kamis 22 Maret lalu, Setnov mengaku mendapat laporan dari tersangka kasus korupsi e-KTP Made Oka yang telah mengirimkan uang pada Puan dan Pramono.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto tak mau partainya tercemar lantaran ada yang dituding melakukan korupsi e-KTP oleh terdakwa Setya Novanto (Setnov). Hasto membela partainya dengan mengatakan bahwa kesaksian Setnov perlu diragukan kebenarannya saat menyebut Menko PMK Puan Maharani dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung menerima aliran dana e-KTP.

Dalam sidang tersebut pada Kamis 22 Maret lalu, Setnov mengaku mendapat laporan dari tersangka kasus korupsi e-KTP Made Oka yang telah mengirimkan uang pada Puan dan Pramono, masing-masing USD 500 ribu. Namun, Made oka membantah kesaksian yang diutarakan oleh Setnov melalui kuasa hukumnya, pengacaranya. Tak hanya Puan dan Pramono, sejumlah pihak termasuk Komisi II DPR dan Ketua Fraksi juga mendapat tudingan serupa.

Hasto mengklain pernyataan Setnov hanyalah rekayasa. Lalu mengaitkannya dengan kebohongan Setnov di masa lampau saat Setnov berpura-pura sakit hingga merekayasa kecelakaan ketika diburu oleh KPK guna ditetapkan sebagai terdakwa kasus korupsi e-KTP. Setnov tampaknya ingin menghindar dari kasus e-KTP yang menjeratnya, namun malah menghancurkan niatnya hingga harus masuk ke dalam sel tahanan.

Dengan yakin Hasto menuturkan, hal ini tentunya akan mengurangi bobot kebenaran yang disampaikan Pak Setnov.

Kendati demikian, Hasto dan partainya masih memahami suasana batin mantan Ketua Umum Partai Golkar yang tak kunjung selesai dalam menjalani proses hukum atas kasusnya. Meskipun, PDIP selalu mendukung KPK dalam upaya-upaya pemberantasan korupsi.

Setnov mengatakan, pernah ada pemberian uang dari Made Oka saat berkunjung ke kediamannnya bersama Andi Agustinus alias Andi Narogong. Namun, kuasa hukum Made Oka, Bambang Hartono, menolak mentah-mentah kepalsuan yang diucapkan Setnov.

Entah siapa yang memberikan fakta terpercaya atas dugaan kasus korupsi yang mengaitkan tokoh politik yang satu dengan yang lainnya.

Artikel Terkait

Artikel Lainnya

Copyright © 2025 LampuHijau.com - All rights reserved
Copyright © 2025 LampuHijau.com
All rights reserved