Lampuhijau.com - Satu lagi tokoh besar masuk sebagai team Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi sekaligus menjadi salah satu jubir Prabowo-Sandi pada pilpres 2019 yaitu cucu pendiri Nadhatul Ulama (NU), Irfan Yusuf atau yang sering dipanggil Gus Irfan.
Calon Wakil Presiden, Sandiaga Uno mengungkapkan bahwa dirinya mengajak Gus Irfan sebagai teamnya karena Gus Irfan dirasa mampu menjelaskan program-program terkait ekonomi keumatan dan kemandirian pesantren sebagai salah satu program Prabowo-Sandi.
Gus Irfan yang merupakan salah satu tokoh di NU mau mendukung pasangan Prabowo-Sandi karena dirinya merasa prihatin dengan kondisi Indonesia yang dirasakannya sudah bukan Indonesia lagi. "Kita sudah seperti tidak di Indonesia lagi, orang saling memaki, menghujat dan itu secara terang-terangan di depan umum", jelas Gus Irfan.
Parahnya lagi, saat masyarakat kita di bawah sering terjadi gesekan, Pemimpin bangsa ini seolah membiarkan dan hanya diam tanpa memberikan ketenangan dan kedamaian bagi rakyatnya yang sedang berselisih. "Gesekan msyarakat ini sebenarya bisa diminimaisir oleh pemimpin kita, tapi saya khawatir, pemerintah antara tau atau tidak situasi seperti ini", tambahnya.
Cucu pendiri NU ini juga merasa khawatir terjadinya perpecahan di kalangan NU sendiri dengan adanya dukung-mendukung warga NU diantara pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandi. NU seolah sudah terkotak-kotak dan ini kalau dibiarkan akan membuat NU bisa pecah dan ribut.
Peristiwa pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid oleh Banser membuat umat islam terancam perpecahan jika tidak segera diselesaikan baik secara proses hukum maupun mediasi antara pihak-pihak terkait. Isu yang sempat beredar dan banyaknya tuntutan masyarakat untuk membubarkan Banser jika Prabowo-Sandi terpilih sebagai presiden menmbuat Gus Irfan harus meluruskan kabar tidak benar ini.
Gus Irfan mempunyai tanggung jawab untuk menjelaskan kepada masyarakat di bawah terutama di kalangan warga Nahdliyin bahwa pasangan Prabowo-Sandi tidak akan berbuat seperti itu jika terpilih menjadi Presiden di Pilpres 2019 mendatang.