Isu politik memang tidak ada hentinya di Indonesia ini. Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto menilai demokrasi di Indonesia butuh sosok kontroversial seperti Wakil Ketua DPR Fadli Zon, asal negara dalam keadaan damai dan tentram.
"Fadli Zon yang penuh kontroversi, memang Demokrasi membutuhkan kontroversi, asal damai dan tentram," tutur Prabowo dalam pidatonya di Kantor DPP Gerindra, Ragunan, Jakarta, Sabtu (10/2/2018). Tepat di acara perayaan ulang tahun Partai Gerindra yang ke-10.
Dalam pidatonya, Prabowo juga mengaku kesulitan mengendalikan Fadli Zon supaya tidak membuat pernyataan atau sikap yang kontroversial lagi, meskipun awalnya Fadli Zon merupakan anak buahnya sebelum duduk di kursi pimpinan parlemen.
"Sekarang (Fadli Zon) Wakil Ketua DPR RI, dari segi protokol aku kalah, tetapi di partai aku masih (pemimpin) Fadli Zon," ungkap Prabowo yang disambut tawa kadernya.
Prabowo menimpali candaannya lagi dengan mengatakan, Fadli Zon yang menjabat Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu juga bisa menjadi Presiden Indonesia. Namun, sambungnya, namanya perlu diubah terlebih dulu agar memenuhi syarat.
"Wakil Ketua Umum Gerindra, Ferry Juliantono, memenuhi syarat jadi presiden RI, karena ada o-nya. Pak Fadli bisa juga, Fadli Zono," tukas Prabowo yang lagi-lagi membuat tawa kadernya pecah.
Untuk diketahui, dilansir dari Wikipedia, Dr. H. Fadli Zon, S.S., M.Sc. lahir di Jakarta, Indonesia, pada 1 Juni 1971. Fadli Zon adalah Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia periode 2014 – 2019, yang berdarah Minangkabau. Bersama Prabowo Subianto dan beberapa tokoh nasional, ia ikut mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya dan menjabat sebagai wakil ketua.
Sejak 8 Oktober 2015, ia dipercaya sebagai Chairman of Global Organization of Parliamentarians Against Corruption (GOPAC) atau Presiden Organisasi Parlemen Antikorupsi Sedunia.
Belum ada komentar, jadilah yang pertama mengomentari artikel ini
Dapatkan strategi SEO terbaik untuk meningkatkan trafik organik serta solusi periklanan yang tepat sasaran.