Lantaran sudah tidak tahan dengan perlawanan para tersangka kasus narkoba, polisi Filipina melayangkan pelurunya ke tubuh 13 orang tersangka kasus narkoba hingga terkapar tak bernapas lagi. Tak hanya itu saja, pihak kepolisian juga berhasil menahan lebih dari 100 orang yang diduga adalah pemilik dari 19 pucuk senjata api dan 250 paket narkoba. Penggrebekan itu berlangsung pada Rabu (21/3/2018) silam.
Operasi yang tergolong besar-besaran itu dilakukan sehari pada sembilan titik di Provinsi Bulacan, di sebelah utara ibu kota Manila. Kepala polisi Bulacan Romeo Caramat mengungkapkan, operasi ini adalah bagian dari kampanye dalam memerangi peredaran obat-obatan terlarang, dan semua bentuk kriminalitas lainnya di provinsi ini.
Untuk diketahui, Filipina merupakan negara dengan pengedar narkoba cukup banyak. Bahkan setiap tahunnya, pihak kepolisian Filipina selalu menembak mati para tersangka narkoba di Bucalan. Misalnya saja pada Agustus lalu, 32 orang tersangka narkoba ditembak mati sekaligus dalam satu hari. Kejadian yang serupa terulang lagi pada pertengahan Februari, sebanyak 10 tersangka narkoba tewas ditembak mati oleh polisi Filipina dalam sebuah insiden berdarah yang terjadi di malam hari. Bahkan, menurut data yang dimiliki negara Filipina, sejak operasi perang antinarkoba diterapkan 20 bulan lalu, lebih dari 4.000 warga Filipina tewas oleh polisi serta ribuan lainnya dibunuh oleh pasukan bersenjata anonim.
Padahal pemerintah sudah menggemborkan kebijakan antinarkoba di seputar wilayah Manila dan beberapa provinsi di sekitarnya, seperti Bulacan dan Cavite. Sehingga polisi bersikeras melakukan penembakan kepada semua pengedar hingga yang melakukan perlawanan dengan kekerasan, tanpa ampun.
Hal itu memunculkan kritik dan saran dari pemerhati hak asasi manusia dan lawan politik Duterte. Mereka menganggap eksekusi terhadap pengguna narkoba dan pengedar kecilnya kian mengkhawatirkan. Menurut mereka, hal itu tanpa didasari dengan penyelidikan mendalam terlebih dahulu.
Namun, di sisi lain, para pengedar maupun pengguna narkoba seharusnya mengerti kalau itu adalah barang haram dan bisa merusak masa depan bangsanya. Lagipula, sudah ada himbauan dari sejumlah negara tentang larangan penggunaan narkoba. Tapi tetap saja mereka para tersangka tidak mengindahkan peraturan yang ada. Jadi wajar dong kalau pihak kepolisian tak segan-segannya memberikan hukuman mati kepada para tersangka.
Hal itu sekaligus menjadi pelajaran untuk kita, betapa pentingnya hubungan sosial yang baik antar manusia untuk bisa hidup damai tanpa narkoba. Sederhananya bisa dimulai dari lingkungan keluarga kita sendiri.